Wednesday, February 22, 2017

Kuta Lombok


Pantai Kuta, Lombok adalah tempat wisata di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Pantai dengan pasir berwarna putih ini terletak sebuah desa bernama Desa Kuta. Desa Kuta mulai menjadi tempat tujuan wisata yang menarik di Indonesia sejak didirikannya banyak hotel-hotel baru. Selain keindahan alam yang dapat dinikmati di desa ini, satu kali dalam setahun diadakan upacara Sasak di desa ini. Ini adalah upacara Bau Nyale. Dalam upacara ini para pelaut mencari cacing Nyale di laut. Menurut legenda, dahulunya ada seorang putri, bernama Putri Mandalika, yang sangat cantik, banyak pangeran dan pemuda yang ingin menikah dengannya. Karena ia tidak dapat mengambil keputusan, maka ia terjun ke air laut. Ia berjanji sebelumnya bahwa ia akan datang kembali satu kali dalam setahun. Rambutnya yang panjang kemudian menjadi cacing Nyale tersebut.

Translate to English : 


Senggigi Beach


Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi memang tidak sebesar Pantai Kuta di Bali, tetapi seketika kita berada di sini akan merasa seperti berada di Pantai Kuta, Bali. Memasuki area pantai Senggigi, wisatawan seta merta disapa oleh lembutnya angin semilir yang menenangkan. Pesisir pantainya masih asri, walaupun masih ada sampah dedaunan yang masih berserakan karena jarang dibersihkan. Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan wisatawan bisa melakukan selam permukaan (snorkeling) sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah di tengah. Tersedia juga hotel-hotel dengan harga yang bervariasi, dari yang mahal sampai hotel yang berharga ekonomis.

Translate to English :

Senggigi is the main tourist strip of the Indonesian island of Lombok, stretched out along several kilometers of the beachfront just to the north of the capital, Mataram. The site of a building frenzy in the late 1990s when Lombok was hyped to be the next Bali, the communal violence of 2000 and the 2002 Bali bombing dealt Senggigi a severe blow, with tourist numbers declining precipitously and many construction projects halted.

Hotel Rinjani North Lombok

Welcome to Rinjani Lodge

Rinjani Lodge in Senaru is a restaurant and hotel accommodation located on the borders of the Rinjani National Park in North Lombok.
With stunning panoramic views of Mount Rinjani and across the lush rice paddies of the volcanic foothills down to the ocean, Rinjani Lodge is the perfect place to stay to relax, unwind and explore the beautiful North Lombok region.
We have available 5 beautifully appointed rooms finished to a high quality with modern furnishings and facilities and 2 stunning infinity pools overlooking the surrounding area.
Our restaurant is open daily from 7am to 10pm for breakfast, lunch and dinner.

Nanggi at Rinjani

Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur.
Secara administratif gunung ini berada dalam wilayah tiga kabupaten: Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat.

Translate to English :

Mount Rinjani or Gunung Rinjani is an active volcano in Indonesia on the island of Lombok. Administratively the mountain is in the Regency of North Lombok, West Nusa Tenggara (Indonesian: Nusa Tenggara Barat, NTB). It rises to 3,726 metres (12,224 ft), making it the second highest volcano in Indonesia.[2]
On the top of the volcano is a 6-by-8.5-kilometre (3.7 by 5.3 mi) caldera, which is filled partially by the crater lake known as Segara Anak or Anak Laut (Child of the Sea), due to the color of its water, as blue as the sea (laut).[3] This lake is approximately 2,000 metres (6,600 ft) above sea level and estimated to be about 200 metres (660 ft) deep;[4] the caldera also contains hot springs. Sasak tribe and Hindu people assume the lake and the mount are sacred and some religious activities are occasionally done in the two areas.[3] On 27 September 2016 14:45 WITA Rinjani erupted.[5][6][7]